Saya siluman ngumpet berkarya demi isi hati saya hahaha

Jumat, 30 Mei 2025

Ratapan malam

 

Langit malam menggantung seperti kain tua yang lusuh.

Tak ada lampu, tak ada musik. Hanya suara jangkrik dan angin yang malas bergerak.


Di pojok rumah reot, ada seorang perempuan yang duduk bersila di atas tikar anyaman bolong. Namanya Suri. Umurnya tak jelas. Bisa tiga puluh, bisa lima puluh—susah ditebak karena hidup sudah terlalu lama menampar wajahnya.


Di sampingnya, segelas air putih yang tinggal setengah dan piring berisi nasi dingin sisa kemarin. Ia tak makan. Tak lapar.

Dia hanya... duduk.

Menatap dinding yang retak seperti dirinya.


Dan tiba-tiba, fuuutttt.

Ia kentut.



---


Lucu? Mungkin.

Tapi itu satu-satunya hal yang bikin dia sadar dia masih hidup malam itu.


Suri tertawa kecil. Sendiri.

Kentut itu seperti suara perut yang protes:


> “Aku masih ada, tahu! Jangan nyerah dulu, dong!”





---


Tapi tawa itu cepat hilang.

Digantikan isakan kecil.

Pelan. Seperti tikus menangis.


> “Aku capek, Gusti…

Orang-orang bilang aku galak,

padahal aku cuma takut orang datang lalu pergi…”




Ia bicara pada dinding,

karena dinding tak pernah menyuruhnya diam.



---


Suri bukan orang cerdas.

Tak pernah tamat sekolah.

Tapi dia tahu rasa lapar.

Dia tahu rasa ditinggal.

Dia tahu rasa marah pada Tuhan, tapi tetap berdoa diam-diam.



---


> “Aku gak tahu caranya jadi orang lembut.

Aku hidup di kerasnya dunia.

Jadi kalau aku kasar, bukan karena aku benci.

Tapi karena aku gak mau remuk.”




Dan lagi-lagi, ia kentut.


Kali ini agak panjang.


> “Maaf, Gusti…” katanya sambil ketawa kecil lagi. “Itu... bukan aku sedih. Itu cuma perut.”





---


Malam itu, Suri tidur di lantai.

Tak ada bantal, hanya kain kumal.

Tapi ia tidur dengan satu hal yang tak pernah ia punya sebelumnya:


Kejujuran.


Ia tak berpura-pura kuat.

Tak berpura-pura cerdas.

Tak berpura-pura apa pun.

Ia hanya Suri—yang letih, kentut, dan ingin dimengerti.


Dan entah kenapa, malam itu

mimpi datang lebih damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar