Saya siluman ngumpet berkarya demi isi hati saya hahaha

Jumat, 30 Mei 2025

Jatuh yang membuat minder


Hari itu upacara. Aku berdiri di barisan tengah, baris ketiga dari belakang, posisi aman—tidak terlalu dekat ke bendera, tidak terlalu dekat ke guru BP. Idealnya sih nggak terjadi apa-apa. Tapi ya begitulah hidup: absurd.


Pas pengibaran bendera, aku merasa kaki kiriku seperti punya agenda sendiri. Dia bergetar. Aku kira dia cuma grogi. Tapi tidak. Dia… pingsan.


Dan—brakk!

Aku jatuh. Keras. Ke belakang.

Kepalaku nyaris nyium tumit temenku.


Semua kepala nengok. Mata guru olah raga membelalak, kaya habis lihat Alien nyamar jadi murid. Anak-anak ketawa, tapi sopan. Tawa ditahan-tahan, kayak batuk tapi nggak jadi.


Aku langsung bangun sambil berkata dalam hati:

Mampus. Minder akan muncul sekarang. Dia pasti masuk dari pintu gerbang depan bawa toa.


Tapi yang terjadi beda. Temen sebangkuku, Rido, malah bisik, “Gokil, lo kayak stuntman, Vin. Jatohnya bersih.”


Lalu temen cewek satu lagi nambahin, “Lo kayak slow-motion di film. Keren sih.”


Dan detik itu juga, Minder datang…

…tapi dia celingak-celinguk, nggak tahu mau duduk di mana.


Semua orang udah nyapa aku kayak aku juara kelas. Bahkan Pak Guru bilang, “Besok jadi pemimpin upacara aja sekalian, ya?”


Aku ngangguk. Minder kabur ke kantin. Katanya mau beli cireng, tapi aku tahu… dia sakit hati. Dia gagal bikin aku malu.


Dan sejak itu aku tahu: Kalau jatuh bikin kamu diketawain, tertawa aja sekalian. Kadang jatuh cuma cara absurd semesta bilang, ‘Eh, kamu bisa loh jadi pusat perhatian, tanpa pura-pura jadi keren.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar