Setiap kali aku memelukmu, ada getaran hangat yang merayap di seluruh tubuhku. Bukan hanya rasa nyaman, tapi sesuatu yang lebih dalam—sebuah energi yang menyembuhkan dan membuat cinta kita tumbuh semakin kuat.
Aku tahu, pelukan kita bukan hanya tentang fisik. Saat kamu bersandar di dadaku, detak jantung kita seolah menyatu, dan napas kita mengalir serasi. Aku bisa merasakan stres dan lelahmu perlahan menghilang, digantikan oleh ketenangan yang sulit diungkapkan.
Kamu pernah bertanya, “Kenapa pelukan bisa bikin aku merasa lebih baik?”
Aku menjawab dengan senyum, “Karena pelukan kita melepaskan hormon kebahagiaan—oksitosin—yang bikin hati dan tubuh kita sehat. Pelukanmu adalah obat alami untuk jiwa kita.”
Dan aku yakin, cinta kita bukan cuma soal kata-kata manis, tapi juga tentang kehadiran yang menyembuhkan. Dalam pelukan, aku melihat kamu bebas dari beban dunia, bebas dari kekhawatiran.
Kita berdua tahu, pelukan itu seperti ruang sakral, tempat kita mengisi ulang tenaga dan memperkuat ikatan.
Setiap pelukan membuatku semakin mencintaimu—karena aku melihat kamu bukan hanya sebagai pasangan, tapi sebagai sahabat, tempat aku pulang dan merasa utuh.
Aku ingin selalu menjadi pemeluk yang menghadirkan kehangatan dan ketenangan, yang tanpa kata berkata: “Aku di sini, aku mencintaimu apa adanya.”
Dan kau, dengan pelukanmu yang lembut, membalas cinta itu dengan cara yang sama.
Pelukan kita bukan hanya sentuhan. Ia adalah bahasa cinta yang membuat kita sehat, bahagia, dan semakin dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar